Perguruan tinggi dalam menyusun atau mengembangkan kurikulum, wajib mengacu pada KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Tantangan yang dihadapi oleh perguruan tinggi dalam pengembangan kurikulum di era Industri 4.0 menjelang era Society 5.0 adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan literasi baru meliputi literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia yang memasuki era serba menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligent) dalam segala aspek kehidupan, serta berakhlak mulia berdasarkan pemahaman keyakinan agama. Perguruan tinggi perlu melakukan reorientasi pengembangan kurikulum yang mampu menjawab tantangan tersebut. Kurikulum pendidikan tinggi merupakan program untuk menghasilkan lulusan, sehingga program tersebut seharusnya menjamin agar lulusannya memiliki kualifikasi yang setara dengan kualifikasi yang disepakati dalam KKNI.
Permendikbudristek No 53 tahun 2023 tentang Penjaminan mutu perguruan tinggi pasal 6 menyatakan Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal mengenai kesatuan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian mahasiswa dari hasil pembelajarannya pada akhir program pendidikan tinggi. Standar kompetensi lulusan ini digunakan untuk
menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, mampu dan mandiri untuk menerapkan, mengembangkan, menemukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, serta secara aktif mengembangkan potensinya. Standar kompetensi lulusan ini kemudian dirumuskan dalam capaian pembelajaran lulusan (CPL).
Kegiatan ini dilaksanakan secara blended learning pada hari Rabu, 11 September 2024 mulai dari pukul 08.00 – 17.30 WIB di Hotel Truntum Padang. Peserta kegiatan adalah Tim kurikulum Prodi dan seluruh dosen prodi Magister Manajemen FEB UNIDHA. Kegiatan pertama merupakan FGD dengan User yakni Direktur Bank Nagari, perwakilan Bank Negara Indonesia (BNI), perwakilan Sucofindo Padang, dan Wakil Gubernur Sumbar yakni Bapak Audy Joinaldy. Kemudian kegiatan kedua yakni workshop dengan narsum Dr.Fajri Adrianto,S.E,M.Bus (Universitas Andalas); Prof.Madya Dr.Setyawan Widyarto (UNISEL) secara daring; Profesor Madya Ts.Dr. Hendry Joseph Universiti Teknologi MARA Cawangan Sabah secara Daring; dan Dr.Vidyarini Dwita Universitas Negeri Padang.
[qq]